Sambutan Presiden INDOMS


SAMBUTAN PADA KONGRES-ZOOM IndoMS
November 2020.
M. Ansjar.
Ketua pertama Himpunan Matematika Indonesia

Rekan-rekan matematikawan Indonesia, pengajar, peneliti, pengguna serta peminat, yang tergabung sebagai anggta IndoMS yang saya hormati,

Assalamu’alaikum ww.

Adalah suatu kehormatan bagi saya memperoleh keempatan bertemu dengan rekan-rekan sekalian dalam kongres IndoMS ini, walaupun hanya melalui Zoom.
Pertama-tama izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada saudara Presiden beserta seluruh anggota pengurus 2018 – 2020 atas segala usaha yang telah dilakukan dalam menjalankan missi IndoMS ini. Selanjutnya, selamat kepada ketua baru yang akan terpilih nanti beserta para pengurus yang akan disusunnya, semoga akan lebih berhasil menjalankan missi tersebut.
Dengan adanya kongres ini ingatan saya kembali ke tahun 1976. Pada tanggal 12 dan 13 Juli tahun itu “Konperensi Matematika Nasional I” yang diikuti oleh 152 orang peserta menghasilkan antara lain terbentuknya “Himpunan Matematika Indonesia” yang sekarang dikenal sebagai IndoMS. Dua hari berikutnya, konperensi ini berlanjut dengan sidang bersama antara “Konperensi Matematika Nasional” ini dengan “Konperensi Matematika Asia Tenggara (South-east Asia Mathematical Conference)”.
Gagasan mendirikan Himpunan Matematika Indonesia ini tidak terlepas dari dorongan Dr. Lee Peng Yee yang ketika itu dosen Matematika di Nanyang University di Singapura, yang disambut oleh para senior dosen matematika Indonesia .
Pengurus pertama Himpunan Matematika Indonesia itu dibentuk oleh formatur yang terdiri dari pak Bana Kartasasmita dan saya sendiri dari ITB, pak Wasisto dari UGM, pak Slamet Dayono dari IKIP Surabaya, dan pak Samektu Sastrosudidjo dari IKIP Yogyakarta. Disamping itu, banyak beberapa dosen senior lainnya telah berperan dengan turut bertukar pikiran yang membuahkan kesepakatan untuk mendirikan “Himpunan Matematika Indonesia” ini. Antara lain adalah Prof. Moedomo. Prof. Handali, Prof. Suryadi, Ir. O. Diran, dan pak Rawuh dari ITB, Prof. RMJT Suhakso dari UGM, dan Prof. Andi Hakim Nasution dari IPB. Mohon maaf kalau ada yang tertinggal. Hampir semua para senior yang disebutkan diatas telah mendahului kita. Semoga mereka diberi Alah swt tempat yang mulia disisiNya di alam baqa! Aamiin YRA!
Ada tiga kelompok permasalahan yang dibahas dalam dua hari pertama Konperensi Matrmatika Nasional I ini, yang dipandang sebagai masalah utama yang dihadapi dalam pembinaan matematika di Indonesia untuk masa depan. Ketiga permasahan itu adalah
a. Apresiasi masyarakat yang wajar terhadap matematika;
b. Peranan matematika dalam masyarakat;
c. Komunikasi sesama matematikiawan dan dengan masyarakat.
Yang dimaksud dengan masyarakat disini mencakup pemerintah, pengguna, pendidik, pelajar, dan mayarakat umum.
Silakan masing2 kita mengevaluasi seberapa jauh permasalahan itu telah berhasil diselesaikan tuntas oleh IndoMS. Menurut pendapat saya, ketiga butir diatas masih peru dipandang sebagai tiga butir yang harus tetap diperhatikan, dikembangkan dan dibina penuntasannya sampai saat ini.
Rekan-rekan sekalian,
Walaupun saya tidak aktif lagi, saya masih mengamati dan terkesan, bahwa pangajaran matematika, terutama dtingkat pra universitas, masih memerlukan penyempurnaan, walaupun sudah banyak sekolah dasar dan menengah yang sudah cukup baik melaksanakannya. Namun, dalam situasi pandemi yang masih akan berlanjut entah sampai bila, berbagai permasalahan baru timbul dalam pelaksanaan pengajaran yang harus dilaksanakan secara daring. Permasalahan ini, yang mencakup sarana dan proses pelaksanaannya, juga muncul dalam pelaksanaan pengajaran di perguruan tinggi. Disamping pembelajaran berbagai bidang ilmu, pembinaan karater (character building) sangat diperlukan dan harus terlaksana baik di setiap jenjang pendidikan. Ini sangat diperlukan dalam rangka pembinaan generasi mendatang yang harus membina dan melaksanakan pembangunan bangsa. Situasi ini adalah tantangan bagi semua pendidik dan pengajar, tidak terkecuali para pengajar matematika.
Saya merasakan, bahwa perkembangan matematika dan pengajarannya, terutama di perguruan tinggi, mungkin juga menghadapi tantangan lain. Dalam menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan, baik yang berupa permasalahan yang ditemukan dalam fenomena alam, ataupun permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan berbagai profesi, matematika biasa memberi dukungan yang sangat berarti. Dukungan ini diberikan melalui penyelesaian permasalahan matematika yang merupakan terjemahan permasalahan nyata tersebut. Terjemahan yang berupa berbagai jenis persamaan matematika itu dikenal sebagai model matematika permasalahan tersebut. Model matematika itu merupakan terjemahan hukum-hukum yang mengendalikan fenomena yang menjadi permasalahan tersebut, yang diuji kesesuiannya dengan data-data yang diketahui dalam permasalahan itu. Seringkali data-data yang tampak yang menggambarkan fenomena itu banyak yang dapat dikumpulkan, sehingga dari data-data yang banyak itu, dengan menggunakan statistika diusahakan mengenal bagaimana sebenarnya fenomena tersebut. Usaha ini memunculkan Data Science yang didukung dengan pengguna-an komputer yang dikembangkan menjadi makin canggih. Dari Data Science ini berkembang Machine Learning, dan kemudian dikenal pula Deep Learning. Model matematika yang semula berupa berbagai persamaan matematika, dalam Machine Learning berganti dengan algoritma pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan komputer. Dalam proses ini dari Data Science berkembang Machine Learning, sampai ke Deep Learning. Pengembangan komputer berkaitan dengan penggunaan ini, seakan-akan membuat komputer itu mampu berfikir dalam membantu menyelesaikan suatu permasalah-an itu. Bahkan wajar bila dipertanyakan, mungkinkah komputer itu dapat menggantikan manusia menye-lesaikan suatu permasalahan? Artificial Inteligence barangkali menjawab pertanyaan ini.
Saya tidak akan memperpanjang pembahasan ini, karena saya bukan ahlinya. Namun, rasanya baik untuk diikuti perkembangannya, karena bukan tidak mungkin bersama dengan matematika akan dapat dihasikan manfaat yang lebih besar dan berarti bagi kehidupan di dunia ini.
Rekan-rekan sekalian!
Saya hanya dapat memberikan sambutan singkat ini saja, karena permintaan yang sangat mendadak, dan keadaan saya yang tidak pula optimal lagi. Namun, saya berharap agar rekan-rekan senantiasa mengingat ketiga butir yang saya kemukakan diatas. Kiranya ketiga butir tersebut akan turut mewarnai berbagai kegiatan IndoMS kedepan. Disamping itu, saya berharap agar Laporan Konperensi Matematika Nasional I akan selalu menjadi salah satu dokumen bersejarah bagi IndoMS.
Sekian sambutan saya, semoga ada yang dapat dimanfaatkan bersama. Selamat berkongres!

Wassalamu’alaikum!