Simposium Perkembangan Matematika di Indonesia


Simposium Perkembangan Matematika di Indonesia telah diselenggarakan pada hari Sabtu, 11 Desember 2021, pukul 12.30 hingga 17.30 WIB secara online via Zoom Meeting dan live streaming Youtube IndoMS yang dapat diakses di link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=tSUIw0f7JbY. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama IndoMS dan Jaya Suprana Institute dengan 12 Narasumber, yaitu Prof. Dr. H.C. Jaya Suprana (Jaya Suprana Institute), Prof. Dr. Iwan Pranoto (Institut Teknologi Bandung), Agung Prabowo, M.Si. (Universitas Jenderal Soedirman), Pramono Sidi, Ph.D. (Universitas Terbuka), Prof. Dr. Een Herdiani (Institut Seni Budaya Indonesia Bandung), Dr. Rully Charitas Indra Prahmana (Universitas Ahmad Dahlan),  Prof. Dr. Sri Wahyuni (Universitas Gadjah Mada), Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp., M.Sc. (Universitas Sriwijaya), Prof. Dr. Indah Emilia Wijayanti (Universitas Gadjah Mada/Presiden IndoMS), Prof. Dr. Edy Tri Baskoro (Institut Teknologi Bandung), Prof. Dr. Slamin (Universitas Jember) dan Isa Rachmatawarta, M. Math. (Dirjen Anggaran-Kementerian Keuangan RI).

Prof. Dr. H.C. Jaya Suprana

(Jaya Suprana Institute)

Prof. Dr. Indah Emilia Wijayanti

     (Universitas Gadjah Mada/Presiden IndoMS)

Prof. Budi Nurani Ruchjana (Universitas Padjadjaran) selaku ketua panitia melaporkan sebanyak 1.464 peserta dari 33 provinsi di Indonesia mendaftar pada kegiatan ini, yang terdiri dari 42% dosen, 30% mahasiswa dan 28% lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat perkembangan matematika, membangun komunikasi antara akademisi perguruan tinggi dan praktisi, serta mengembangkan peran matematikawan dalam mendukung penyelesaian masalah bangsa yang bermanfaat bagi masyarakat. Kegiatan simposium dibuka oleh Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. selaku Dirjen DIKTI.

Prof. Budi Nurani Ruchjana

(Universitas Padjadjaran)

Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.

(Dirjen DIKTI)

Acara simposium dibagi ke dalam 3 sesi. Tema dari sesi pertama adalah “Bermatematika dalam Tradisi dan Budaya Indonesia”, yang dipandu oleh Dr. Diah Chaerani (Universitas Padjadjaran). Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Iwan Pranoto dari Institut Teknologi Bandung selaku pemateri pertama memberikan materi yang berjudul “Pincuk: Kelakuan dan Keluwesan yang Diimbas oleh Kelengkungan”. Pada kesempatan ini dipaparkan mengenai produksi pengetahuan matematika dalam budaya serta upaya menggali matematika dalam benda di budaya lokal. Sebagai contoh pada pembuatan pincuk dari daun pisang yang dikaitkan dengan Teorema Egregium mengenai kelengkungan Gauss dari sebuah permukaan diawetkan oleh semua isometri lokal.

Dr. Diah Chaerani

(Universitas Padjadjaran)

Prof. Dr. Iwan Pranoto

(Institut Teknologi Bandung)

Selanjutnya, materi kedua mengenai Penggunaan Basis Bilangan pada Kehidupan Sehari-hari Masyarakat Jawa yang disampaikan oleh Agung Prabowo, M.Si. dari Universitas Jenderal Soedirman dan Pramono Sidi, Ph.D. dari Universitas Terbuka membahas tentang sejarah matematika yang menunjukkan bahwa konsep tally (turus) merupakan konsep yang mendahului basis bilangan dalam matematika. Berawal dari konsep tally, ditemukan konsep kelipatan, dan penemuan selanjutnya adalah basis bilangan yang menyertakan nilai tempat. Pada sistem perdagangan digunakan basis bilangan 10, 12 dan 20, sedangkan pada konstruksi bangunan digunakan basis bilangan 2, 8, 10, dan 12 pada pengukuran secara horizontal dan basis bilangan 10 dan 12 pada pengukuran vertikal (tegak). Pada sistem moneter dengan mata uang picis dari tembaga, digunakan basis bilangan 2 dan 10.

Agung Prabowo, M.Si.

(Universitas Jenderal Soedirman)

Pramono Sidi, Ph.D.

(Universitas Terbuka)

Pemateri selanjutnya adalah Prof. Een Herdiani dari Institut Seni Budaya Indonesia Bandung. Pada sesi ini disampaikan bahwa matematika sebagai bagian dari kebudayaan. Adanya korelasi gerakan tari dengan matematika, yaitu pada suatu pola pasti melibatkan sebuah irama dan sebuah pola adalah bagian dari matematika. Selain itu, pada sebuah tarian selalu berhubungan dengan pola, baik itu pola gerak, pola irama, pola ruang, maupun pola musik. Hal ini berhubungan juga dengan jumlah, misalnya berapa jumlah gerak yang diungkapkan (gerak pokok, gerak peralihan, gerak khusus, dan lain-lain). Senada dengan Prof. Een, Dr. Rully Charitas Indra Prahmana dari Universitas Ahmad Dahlan menyampaikan matematika sebagai aktivitas budaya, ketika budaya menginspirasi matematika.

Prof. Een Herdiani

(Institut Seni Budaya Indonesia Bandung)

Dr. Rully Charitas Indra Prahmana

(Universitas Ahmad Dahlan)

Pada sesi kedua yang dipandu oleh Dr. Fajar Adi Kusumo (Universitas Gadjah Mada), tema yang diangkat mengenai “Perjalanan Pendidikan Matematika dan Matematikawan Indonesia”. Prof. Sri Wahyuni, M.S. dari Universitas Gadjah Mada, mewakili para Presiden IndoMS periode-periode sebelumnya, memaparkan sejarah awal Himpunan Matematika Indonesia (The Indonesian Mathematical Society, IndoMS). Himpunan Matematika Indonesia didirikan pada tanggal 15 Juli 1976 di Bandung. Sebagai pemicu pendiriannya berasal dari Prof. Dr. L P Yee yang selanjutnya IndoMS didirikan berdasarkan hasil pemikiran dari banyak profesor, antara lain Prof. Andi Hakim Nst., Prof. Moedomo, Prof. Soehakso, Prof. Slamet Dayono, dan lain-lain. Himpunan ini merupakan wadah bagi matematikawan, pendidik, pengguna, dan penggemar Matematika.

Dr. Fajar Adi Kusumo

(Universitas Gadjah Mada)

Prof. Sri Wahyuni, M.S.

(Universitas Gadjah Mada)

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Prof. Indah Emilia Wijayanti dari Universitas Gadjah Mada sekaligus Presiden IndoMS Periode 2020-2022. Saat ini jumlah anggota IndoMS cenderung naik dengan jumlah anggota aktif sebanyak 1.812 orang yang terdiri dari 4% profesor, 19% doktor, dan 77% lainnya. Selain itu juga dipaparkan bahwa peran pengurus IndoMS Wilayah semakin aktif, IndoMS juga berperan aktif di dalam maupun di luar negeri. IndoMS mengadakan kegiatan-kegiatan yang bekerjasama dengan organisasi di luar negeri, yaitu: SEAMS School, SEAWMM-IMU, CIMPA School dan lain-lain. Pemateri selanjutnya adalah Prof. Dr. Zulkardi M.I.Komp., M.Sc. yang menyampaikan perkembangan pendidikan matematika dan kurikulum sekolah, organisasi-organisasi internasional ICMI, ICME, IndoMS dan I-MES, serta perkembangan PMRI sebagai inovasi dalam pendidikan matematika.

Prof. Indah Emilia Wijayanti

(Universitas Gadjah Mada/ Presiden IndoMS)

Prof. Dr. Zulkardi M.I.Komp., M.Sc.

(Universitas Sriwijaya)

Pada sesi ketiga yang dimoderatori oleh Dr. Kiki Ariyanti Sugeng (Universitas Indonesia), terdapat 3 narasumber yang menyampaikan materinya mengenai “Matematika Saat ini dan Masa yang akan Datang”, yaitu Isa Rachmatawarta, M. Math. dari Dirjen Anggaran-Kementerian Keuangan RI, Prof. Dr. Slamin dari Universitas Jember dan Prof. Dr. Edy Tri Baskoro dari Institut Teknologi Bandung. Dalam kesempatan ini, Isa Rachmatawarta, M. Math. menyampaikan materi mengenai APBN dan upaya penyampaian target pembangunan melalui pendidikan dan teknologi.

Dr. Kiki Ariyanti Sugeng

(Universitas Indonesia)

Isa Rachmatawarta, M. Math.

(Dirjen Anggaran-Kementerian Keuangan RI)

Dilanjutkan materi kedua yang disampaikan oleh Prof. Dr. Slamin yang memaparkan peran matematika dalam sains data dan perkembangannya. Selanjutnya, Prof. Edy Tri Baskoro menyampaikan materi tentang matematika untuk kemajuan bangsa. Dalam paparannya, Prof. Edy memberikan informasi mengenai perkembangan matematika yang cukup signifikan di Indonesia. Selain itu juga disampaikan strategi dalam mengembangkan matematika dan kegunaannya untuk memajukan bangsa, diantaranya adalah menggelorakan semangat riset kolaborasi nasional dan internasional, membina generasi muda menyenangi dan menggeluti matematika, memperbesar kesempatan dialog antara peneliti Indonesia dan dunia, serta membangun inisiatif pembaharuan dalam pendidikan matematika. (Sekretariat IndoMS)

Prof. Dr. Slamin

(Universitas Jember)

Prof. Dr. Edy Tri Baskoro

(Institut Teknologi Bandung)

Kegiatan Simposium Perkembangan Matematika di Indonesia ditutup secara resmi oleh Presiden IndoMS yang akan memberikan usulan pentingnya Hari Matematika Nasional atau Hari Matematika Indonesia serta usulan untuk didirikan Center Excellence of Mathematics Indonesia (Pusat Unggulan Matematika Indonesia). Usulan ini didukung oleh Jaya Suprana Institute yang akan memberikan bantuan kontak kepada para penyandang dana baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Mudah-mudahan usulan ini dapat segera direalisasikan oleh IndoMS Pusat dan Jaya Suprana Institute. (Sekretariat IndoMS)